Selasa, 17 Juli 2018

TUGAS MAKALAH AKUNTAN 2


MAKALAH
“ PENGANTAR AKUNTANSI 2”



DI SUSUN OLEH :
Arif Dzaki Purnomo (10217949)
Mohammad Rizky Fajar (13217709)
Rio Adam (17217207)
Wilian Stevan (16217741)
Wisnu Dwi Putra (16217228)





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018/2019

Kata pengantar

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat allah SWT. Tuhan yang maha pengasih dan penyanyang, yang telah memberi kekuatan kepada kita semua sehingga penyerpunaan buku pedoman makalah telah selesai. Buku pedoman ini merupakan edisi tugas

Buku pedoman ini penting kaitannya sebagai dasar bagi mahasiswa dalam menyelasaikan tugasnya. Sedangkan bagi dosen diharapkan mahasiswa dapat memahami materi tersebut



















DAFTAR ISI
Kata pengantar ………………………………………………………………………………..   ii
Daftar isi ………………………………………………………………………………………  iii
Bab 1 ………………………………………………………………………………………….   1
Waktu penyelesaian …………………………………………………………………………..   2
Bab 2 ………………………………………………………………………………………….   3
Daftar pustaka …………………………………………………………………………………  8





















BAB 1
PENDAHULUAN

Penulisan makalah dilalukan oleh mahasiswa program strata 1 (S1) program studi manajemen yang sudah menyelesaikan 1 semester pada masa studinya. Tujuan dalam penulisan makalah adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat serta dapat menuangkan secara sistematis dan terstruktur. Dalam penulisan makalah ini mahasiswa akan mempresentasikan kepada teman kelasnya. Penulisan makalah ini untuk mempermudah bagi mahasiswa.

1.1 Tujuan
Penyusunan makalah ini tujuan sebagi berikut :
            a. Membantu melancarkan mahasiswa dalam proses pembelajaran
            b. Menjamin pembelajaran mahasiswa

1.2 Persyaratan Menempuh Penulisan Makalah
Makalah dilaksanakan dengan persyaratan :
            a. Memprogram penulisan makalah pada materi KRS semester yang berdangkutan
            b. Mepresentasikan materi yang di sediakan oleh program studi
1.3 Prosedur Penyusunan
Makalah disusun dengan prosedur sebagai berikut:
            a. Menyusun makalah yang telah diberikan oleh dosen yang bersangkutan
            b. Melakukam kegiatan penelitian
            c. Melakukan kegiatan komsultasi dengan dosen pembimbing
            d. Mencatat proses bimbingan Penulisan Makalah berdasarkan dosen yang bersangkutan
1.4 Isi Dan Materi
Isi dari Penulisan Makalah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
a. Relavan dengan Program Studi dari mahasiswa yang bersangkutan
            b. Mempunyai pokok permasalahn yang jelas

1.5 Waktu Penyelesaian
Makalah  harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 (enam) hari, apabila belum selesai nilai akan berkurang atas persetujuan dosen mata kuliah tersebut.























BAB II
POKOK BAHASAN
1.      LAPORAN ARUS KAS : KEGUNAAN DAN BENTUK
Kegunaan Laporan Arus Kas
Menurut Hery (2016:88), laporan arus kas di gunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan di masa yang akan datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditor dan investor dalam menilai tingkat liquiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2015:257)  :”kegunaan laporan arus kas adalah sebagai berikut:
1.      Kemampuan perusahaan meng”generate” kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masalalu
2.      Kemungkinan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang
3.      Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan
4.      Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang
5.      Alasan perbedaan antara laba bersih di bandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas
6.      Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu
3.  Manfaat Laporan Arus Kas                            
Menurut Hery (2016:87), rincian penerimaan maupun pengeluaran Kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi apapun yang ingin diketahui mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas. Laporan arus kas juga dapat di gunakan sebagai alat menganalisis apakah rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan telah berjalan sebagaimana mestinya.
bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.
Penggolongan Arus Kas
AKTIVITAS INVESTASI :
Berhubungan dengan pembelian dan penjualan Aktiva Jangka Panjang, Investasi Dalam Surat Berharga, Pemberian Pinjaman, Pengumpula Pokok Pinjaman Dari Pihak Lain.
- Pembelian Perabot Toko (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembelian Alat Pengangkutan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembelian Perlengkapan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Penjualan Tanah (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penjualan Saham (Sumber : Arus Kas Masuk)

AKTIVITAS KEUANGAN :
Berhubungan dengan bagaimana kas diperoleh untuk membelanjai perusahaan termasuk operasinya.
- Pengeluaran Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Agio Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk) 
- Penarikan Utang Wesel (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Deviden (Penggunaan : Arus Kas Keluar), lihat di Laporan Laba Ditahan


AKTIVITAS OPERASIONAL :
Berhubungan dengan aktivitas penjualan produk atau jasa dan berkaitan dengan pendapatan (revenues) dan biaya (expenses) seperti yang dilaporkan di laporan rugi laba.
- Laba bersih (Sumber : Arus Kas Masuk), lihar di Laporan Rugi Laba
- Penurunan dalam piutang bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penurunan dalam sediaan barang (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Biaya Penyusutan (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Kenaikan Utang Bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penjualan barang atau jasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan bunga atas piutang (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan Deviden (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan Royalti/Fee/Komisi (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Kenaikan Piutang dagang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Penurunan Utang Dagang / Utang Pajak (Penggunaa : Arus Kas Keluar)
- Pembelian barang atau jasa (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran gaji / upah (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran pajak (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Bunga atas utang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)

penyajian laporan arus kas yaitu sebagai berikut:
 1. Direct method (Metode langsung)
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

2. Indirect method (Metode tidak langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:

·         Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.
·         Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.

Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

2.      Penyusunan Laporan arus kas metode tidak langsung
Indirect method (Metode tidak langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:

·         Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.
·         Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.

Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI – Arus Kas dari Aktivitas Operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus Kas dari Aktivitas Operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus Kas dari Aktivitas Operasi antara lain dapat berupa:
· Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
· Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain.
· Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
· Pembayaran kas kepada karyawan.
· Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan atau investasi.
· Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
· Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima, diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba (rugi) bersih.
· Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang diperdagangkan dan kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang diperdagangkan termasuk dalam aktivitas operasi.
· Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan.
Catatan: Oleh regulator, perusahaan diwajibkan untuk menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan “metode langsung” (direct method).
B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI – Arus Kas dari Aktivitas Investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus Kas dari Aktivitas Investasi antara lain dapat berupa:
· Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan sset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan sset tetap yang dibangun sendiri.
· Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain.
· Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
· Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain beserta pelunasannya.
· Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts, KECUALI bila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
· Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
· Kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo termasuk dalam aktivitas investasi.

C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN – Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan kreditur dan pemegang saham perusahaan. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan antara lain dapat berupa:
· Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
· Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
· Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
· Pelunasan pinjaman.
· Dividen yang dibayar dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan.
· Pembayaran hutang sewa guna usaha.

3.      Penyusunan Metode Langsung

Direct method
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal.
Sumber :
4.      Penggunaan arus kas untuk mengevaluasi perusahaan
Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif.
Karena laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk atau keluar, maka laporan arus kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang laporan laba rugi. Seperti yang dijelaskan oleh Kieso dan Weygandt (1995:245) bahwa :
Akuntansi akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang mendasari perusahaan bersangkutan, sehingga dengan demikian menghitung laba bersih tidak lagi memberikan indikator yang diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Demikian pula, karena laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak yang mencari standar yang lebih konkrit untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.
Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari perusahaan pada suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan pendapatan yang terkait.


KESIMPULAN
Dalam setiap perusahaan barang maupun perusahaan jasa selalu memiliki siste pencatata atau system akuntansi yang dapat digunakan sebagai laporan dari semua kegiatan atau operasi perusahaan, oleh sebab itu arus kas sangat penting bagi setiap perusahaan agar mempermudah kegiatan suatu perusahaan, dengan adanya arus kas perusahaan dapat menyusun secara sistematis dan kronologis karena fungsinya untuk memberikan informasi















DAFTAR PUSTAKA


donlowad
https://docs.google.com/document/d/1YQ27C096ngrjlMMDeu0wBQQ3Z0it27Tcy3_e5h9WEqE/edit?usp=sharing