Selasa, 09 Januari 2018

TUGAS IBD "HARAPAN" 1EA25 WILLIAN STEVAN 16217741

Menurut Snyder (Carr, 2004:90), harapan adalah kemampuan untuk merencanakan jalan keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun adanya rintangan, dan menjadikan motivasi sebagai suatu cara dalam mencapai tujuan. Secara umum yang dapat disimpulkan pengertian harapan ialah keadaan mental positif pada seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan pada masa depan.
Harapan yang ditanamkan dalam suatu kehidupan individu memiliki beberapa aspek. Menurut Snyder (2000), komponen-komponen yang terkandung dalam teori harapan yaitu:
a.     Goal

Goal atau tujuan adalah sasaran dari tahapan tindakan mental yang menghasilkan komponen kognitif. Menurut Averill dkk (dalam Snyder, 2000), tujuan menyediakan titik akhir dari tahapan perilaku mental individu. Tujuan harus cukup bernilai agar dapat mencapai pemikiran sadar. Tujuan dapat berupa tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang, namun tujuan harus cukup bernilai untuk mengaktifkan pemikiran yang disadari. Dengan kata lain, tujuan harus memiliki kemungkinan untuk dicapai tetapi juga mengandung beberapa ketidakpastian. Pada suatu akhir dari kontinum kepastian, kepastian yang absolut adalah tujuan dengan tingkat kemungkinan pencapaian 100%, tujuan seperti ini tidak memerlukan harapan. Harapan berkembang dengan baik pada kondisi tujuan yang memiliki tingkat kemungkinan pencapaian sedang.

Lopez, dkk. (2003) menyatakan bahwa tujuan dapat berupa approach- oriented in nature (misalnya sesuatu yang positif yang diharapkan untuk terjadi) atau preventative in nature (misalnya sesuatu yang negatif yang ingin dihentikan agar tidak terjadi lagi). Tujuan juga sangat beragam dilihat dari tingkat kemungkinan untuk mencapainya. Bahkan suatu tujuan yang tampaknya tidak mungkin untuk dicapai pada waktunya akan dapat dicapai dengan perencanaan dan usaha yang lebih keras.
b.     Pathway Thinking

Penjelasan mengenai pathway thinking menurut Snyder, dkk (dalam Lopez, dkk., 2003), seseorang untuk dapat mencapai tujuan maka ia harus memandang dirinya sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan suatu jalur untuk mencapai tujuan. Proses ini yang dinamakan pathway thinking, yang menandakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan suatu jalur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pathway thinking ditandai dengan pernyataan pesan internal yang meyakinkan diri sendiri seperti dirinya akan menemukan cara untuk menyelesaikan suatu masalah.
Menurut Irving, dkk. (dalam Snyder, dkk., 2002), pathway thinking mencakup pemikiran mengenai kemampuan untuk menghasilkan satu atau lebih cara yang berguna untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Beberapa jalur yang dihasilkan akan berguna ketika individu menghadapi hambatan, dan orang yang memiliki harapan yang tinggi merasa dirinya mampu menemukan beberapa jalur alternatif dan umumnya mereka sangat efektif dalam menghasilkan jalur alternatif.

c.      Agency Thinking

Menurut Irving, dkk. (dalam Snyder, dkk., 2002), komponen motivasional pada teori harapan adalah agency, yaitu kapasitas untuk menggunakan suatu jalur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Agency mencerminkan persepsi individu bahwa dia mampu mencapai tujuannya melalui jalur-jalur yang dipikirkannya, agency juga dapat mencerminkan penilaian individu mengenai kemampuannya bertahan ketika menghadapi hambatan dalam mencapai tujuannya. Orang yang memiliki harapan tinggi menggunakan self-talk seperti “Saya dapat melakukan ini” dan “Saya tidak akan berhenti sampai di sini”. Agentic thinking penting dalam semua pemikiran yang berorientasi pada tujuan, namun akan lebih berguna pada saat individu menghadapi hambatan. Ketika individu menghadapi hambatan, agency membantu individu menerapkan motivasi pada jalur alternatif terbaik. Komponen agency dan pathway saling memperkuat satu sama lain sehingga satu sama lain saling mempengaruhi dan dipengaruhi secara berkelanjutan dalam proses pencapaian tujuan.
d.     Kombinasi Pathway Thinking dan Agency Thinking

Menurut teori harapan, komponen pathway thinking dan agency thinking merupakan dua komponen yang diperlukan. Namun, jika salah satunya tidak tercapai, maka kemampuan untuk mempertahankan pencapaian tujuan tidak akan mencukupi. Komponen pathway thinking dan agency thinking merupakan komponen yang saling melengkapi, bersifat timbal balik, dan berkorelasi positif, tetapi bukan merupakan komponen yang sama.

Keadaan tersebut menjadikan teori harapan tersebut spesifik pada kemampuan untuk menghasilkan rencana untuk mencapai tujuan dan kepercayaan pada kemampuan untuk mengimplementasikan tujuan tersebut. Individu yang memiliki kemampuan dalam agency thinking seharusnya disertakan juga dengan pathway thinking. Namun, beberapa individu tidak mengalami hal tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak semua individu yang memiliki agency thinking akan memiliki pathway thinking. Jika individu memiliki keduanya, dapat dikatakan bahwa kedua individu tersebut memiliki harapan tinggi. Hal tersebut disebabkan karena salah satunya tidak cukup untuk membentuk harapan yang tinggi (Snyder, 1994). Menurut Snyder (1994)  ada empat kategori untuk membuat kombinasi pathway thinking dan agency thinking. Kombinasi tersebut adalah pathway thinking dan agency thinking rendah, pathway thinking rendah dan agency thinking tinggi, pathway thinking tinggi dan agency thinking rendah, dan pathway thinking dan agency thinking tinggi.
Individu yang memiliki pathway thinking dan agency thinking rendah hanya memiliki sedikit keyakinan bahwa mereka akan meraih kesuksesan dalam mewujudkan tujuannya. Individu dengan karakteristik seperti ini terkadang juga memiliki masalah, yaitu tidak memiliki tujuan sama sekali. Harapan yang rendah memiliki dampak bagi keseluruhan kehidupan individu. Tanpa keinginan untuk bertindak dan perencanaan, individu dapat mengalami depresi. Perasaan depresi tersebut muncul karena individu berpikir bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan

tujuan mereka. Selain itu, emosi negatif dapat semakin meningkat jika individu tidak memiliki kemampuan untuk mendefinisikan tujuan secara jelas. untuk mengimplementasikan tujuan tersebut.
Individu yang memiliki kemampuan dalam agency thinking seharusnya disertakan juga dengan pathway thinking. Namun, beberapa individu tidak mengalami hal tersebut. Individu dengan agency thinking tinggi dan pathway thinking rendah memiliki keyakinan untuk meraih tujuan yang diinginkan. Namun, individu dengan karakteristik seperti ini memiliki masalah dalam berpikir mengenai cara yang paling berhasil untuk mencapai tujuannya. Jika individu berada terlalu lama dalam keadaan ini, maka individu tersebut dapat mengalami kemarahan atau frustasi. Selanjutnya individu tersebut akan kehilangan agency thinking-nya.
Individu dengan agency thinking rendah dan pathway thinking tinggi merupakan individu yang tidak memiliki energi mental yang cukup untuk mewujudkan rencana yang dimiliki. Individu yang berada dalam keadaan ini akan mengalami burnout. Banyak individu yang memiliki agency thinking rendah terlihat seperti mengerjakan sesuatu yang dapat membuat orang lain terkesan. Namun, individu tersebut sebenarnya tetap berada dalam tahap yang sama.
Individu yang memiliki agency thinking dan pathway thinking tinggi adalah individu yang menyimpan tujuan yang jelas dan memikirkan cara untuk meraih tujuan tersebut di dalam pikiran mereka. Mereka mudah berinteraksi dengan orang lain dan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan hal-hal yang mereka inginkan. Mereka merupakan individu

yang fokus terhadap tujuan serta bebas bergerak dari ide yang satu menuju yang lain untuk mewujudkan tujuan mereka. Individu yang memiliki harapan tinggi memiliki pikiran yang sangat aktif dan memiliki keyakinan bahwa terdapat berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan mereka.
Individu yang memiliki keduanya merupakan contoh individu yang memiliki harapan tinggi. Harapan yang tinggi menyebabkan individu memperoleh berbagai keuntungan ketika menghadapi hal yang sulit. Dalam beberapa situasi kehidupan, langkah individu seringkali dirintangi oleh seseorang atau sesuatu. Namun, individu yang memiliki harapan tinggi dapat memikirkan jalan alternatif menuju tujuan dan langsung diterapkan pada jalan yang terlihat lebih efektif.

Averill  mendeskripsikan harapan sebagai emosi yang diarahkan oleh kognisi dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (J. Lopez, 2009:487). Stotland dan Gottschalk masing- masing mendeskripsikan harapan sebagai keinginan untuk mencapai tujuan, Stotland menekankan hal penting dan kemungkinan dalam mencapai tujuan, sedangkan Gottschalk mendeskripsikan tenaga positif yang mendorong seseorang untuk bekerja melalui keadaan yang sulit .

Menurut Raleigh, harapan memiliki kaitan erat dengan dukungan sosial. Dalam penelitiannya mengenai pasien yang menderita penyakit kronis (Weil, 2000) mengatakan bahwa keluarga dan teman pada umumnya diidentifikasikan sebagai sumber harapan untuk penderita penyakit kronis dalam beberapa aktivitas seperti mengunjungi suatu tempat, mendengarkan, berbicara dan memberikan bantuan secara fisik. Herth mengatakan bahwa mengidentifikasikan pertahanan hubungan peran keluarga sebagai sesuatu yang penting bagi tingkat harapan dan coping. Sebaliknya, kurangnya ikatan sosial diatribusikan sebagai hasil kesehatan yang lebih buruk seperti peningkatan morbidity dan kematian awal. Individu mengekspresikan perasaan tidak berdaya ketika mereka tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain (Weil, 2000).

Menurut saya Harapan adalah keadaan seseorang yang mengiginkan sesuatu / membayangkan suatu kedepan nya yang ingin dituju yang timbul dari dalam jiwa / dorongan hati untuk mencapai harapan nya tersebut .

kelebihan : harapan memotivasi kita untuk mendorong jiwa/hati untuk mencapai harapan yang kita inginkan .
kekurangan : terlalu banyak menghayal , sehingga ingin yang instant saja tanpa usaha .

TUGAS IBD "TANGGUNG JAWAB" 1EA25 WILLIAN STEVAN 16217741

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
1.Dari sisi yang berbuat
2.dari sisi yang kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Macam-macam Tanggung Jawab
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
1)Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.
2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
3) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
4) Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
5) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara
C . PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri
1. Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan .
Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian, pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Berbuat pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuk jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
dan berikut beberapa definisi parah ahli tentang tanggung jawab : 
Menurut Hawari (2012:199) tanggung jawab adalah "perilaku yang menentukan bagaimana kita bereaksi setiap hari . apakah kita cukup bertanggung jawab untuk memegang komitmen , menggunakan sumber daya menjadi toleran dan sabar , menjadi jujur dan adil , membangun keberanian serta menunjukan kerjasama .

Menurut Mustari (2011:21) tanggung jawab adalah "sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya sebagaimana yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri ,masyarakat,lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara dan tuhan .

Menurut Agus (2012:25) tanggung jawab adalah "orang yang bisa melakukan kontrol internal sekaligus internal bahwa satu keyakinan bahwa ia boleh mengontrol dirinya dan yakin bahwa kesuksesan yang dicapainya adalah hasil usaha nya sendiri .

Menurut saya tanggung jawab adalah perilaku yang harus ditanamkan setiap manusia , karena tanggung jawab merupakan hal positif yang mengacu seberapa berani/kuatnya kita beresiko , sehingga sebagai pembelajaran di masa depan , agar menjadi pribadi yang sungguh sungguh dalam yang dikerjakan nya dan bertanggung jawab dan Manusia adalah makhluk yang luar biasa. Manusia merupakan paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual. dinamika manusia tidak tinggal diam saja, karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya untuk bertanggung jawab apa yang sudah dilakukannya, baik kepada hal-hal yang positif maupun kepada hal-hal yang negatif.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban diri seseorang.
Tanggung jawab dapat dapat disimpulkan sebagai wujud akan kesadaran untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.

Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.


kelebihan :
  1. Anda akan lebih dihargai dan dihormati
  2. Tidak memudahkan Anda untuk berbuat kesalahan
  3. Anda akan mendapatkan banyak kepercayaan, baik diorganisasi, masyarakat maupun tempat Anda bekerja
  4. Anda akan lebih berhati-hati dalam bertindak
  5. Anda akan lebih fokus pada solusi dan juga pengembangan diri Anda
  6. Anda akan memegang kendali dalam setiap sisi
  7. Sikap bertanggung jawab yang Anda terapkan akan mendorong tercapai kesuksesan
  8. Anda akan lebih kuat dan tegar menghadapi permasalahan yang harus Anda selesaikan
  9. Anda tidak akan merasa capek dengan mencari alasan atas kebohingan Anda
  10. Orang lain merasa lebih tenang dan nyaman ketika berada disamping Anda
  11. menjadi pribadi yang lebih berani mengambi lresiko agar kedepan nya menjadi pribadi yang baik diantara masyarakat .
kekurangan : kekurangan jika kita menyepelekan tanggung jawab
1. Akan ada hak orang lain yg tidak terpenuhi secara baik
2. Jika point 1 terjadi, maka akan sangat merugikan orang lain/pihak lain
3. Kesepakatan tidak akan dapat berjalan dengan baik bahkan tanpa hasil
4. Membuka peluang terjadinya konflik

TUGAS "PANDANGAN HIDUP" 1EA25 WILLIAN STEVAN 16217741

Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan sebuah hasil penalaran, pemikiran akal, sehingga dapat diakui kebenarannya. Kemudian atas dasar pemikiran ini manusia menggunaknnya sebagai pedoman, petunjuk, arahan dalam kehidupannya. Pandangan juga dapat diartikan sebagai pertimbangan, pendapat yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah dalam waktu dna tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai petunjuk hidup di dunia.

Adapun sumber pandangan hidup manusia adalah:
1.    Pandangan hidup dari hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relative kebenarannya, pandangan ini juga berasal dari kehidupannya.
2.    Pandangan hidup dari agama yakni pandangan hidup yang mutlak kebenrannya.
3.    Pandangan hidup sesuai dengan norma dan kebudayaan yang terdapat di suatu Negara tersebut.


Pandangan hidup juga dikenal sebagai pandangan hidup seorang muslim adalah suatu rangakian pandangan hidup yang didasari oleh ajaran agama Islam yang bersumber pada Al qur’an yang menempati posisi sentral, yaitu umat tunduk kepada agama yang diyakininya melalui ulama dna kitab suci yang disebutkan bahwa tujuan manusia hidup adalah mencapai ridha Allah SWT dan mempercayai dan menaati Firman Allah.
pandangan hidup menurut para ahli

Menurut Dr.Hafidh Shaleh  pandangan hidup adalah buah dari pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Selain itu, pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode mempertahankan dan metode menyebarkannya ke seluruh dunia untuk menjabarkan ide dan jalan keluarnya.

Menurut Sastrapratedja pandangan hidup adalah kumpulan ide, pemikiran dan gagasan yang berorientasi pada tindakan yang terstruktur dna terorganisis menjadi suatu sistem yang teratur dan ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan cita-cita, yang terdiri atas seperangkat gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau ajaran, nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut Prof. Lowenstein pandangan hidup adalah suatu gabungan pola pemikiran dan kepercayaan, atau pemikiran bertukar menjadi kepercayaan, penerangan sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya dalam masyarakat serta mengusulkan sesuatu kepemimpinan dan menyeimbangkannya berdasarkan pemikirannya dan kepercayaan itu.
Adapun sumber pandangan hidup manusia adalah:
1.    Pandangan hidup dari hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relative kebenarannya, pandangan ini juga berasal dari kehidupannya.
2.    Pandangan hidup dari agama yakni pandangan hidup yang mutlak kebenrannya.
3.    Pandangan hidup sesuai dengan norma dan kebudayaan yang terdapat di suatu Negara tersebut.
Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik adalah sebagai berikut:
a.         Mengerti tentang pandangan hidup itu sendiri
b.        Menghayati pandangan hidup agar memperoleh gambaran yang benar dan tepat.
c.         Mengenal dan mengetahui sebagai kodrat manusia dalam melakukan aktivitas hidupnya sehingga dengan demikian mengenal pandangan hidupnya.
d.        Meyakini apa tujuan hidup sehingga memperoleh kepastian dalam hidupnya.
e.         Mengadi pada hidup sehingga merasakan manfaat dalam kehidupannya. 
(http://laportadoradesuenos.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-pandangan-hidup-menurut-para-ahli.html).
Unsur-unsur Pandangan Hidup
- Cita-cita, sering kali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, harapan atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan atau merupakan pandangan hidup masa depan.
- Kebajikan/kebaikan adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah laku, karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup.
- Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita(tujuan) kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani ataupun dengan kedua-duanya.

- Keyakinan/kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia

Makna Sikap Hidup
Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap yang positif atau negatif? Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?
Sikap itu ada dalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu, orang lain hanya baru tahu setelah kita bertindak. Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan yang membentuknya.
Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etisdan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif dan sikap non etis disebut juga sikap negatif.


Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan akal dan pikiran serta hati secara psikologi. Karakter manusia terbentuk dari 3 unsur, yaitu pikiran, hati nurani dan hawa nafsu. Ketiganya ini harus berjalan dengan seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan karakter yang baik pada manusia tersebut. Maka manusia semasa hidupnya dalam setiap pekerjaan dan kegiatannya selalu menggunakan ketiga unsur tersebut sejak dilahirkan, manusia tentu saja telah memiliki karakter bawaan dari orang tuanya, dan memiliki berbagai macam pengalaman semasa hidupnya sampai dia dewasa. Hal ini yang menyebabkan timbulnya pandangan hidup yang berbeda-beda pada setiap orang.

Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya, manusia pasti mempunyai pandangan masing-masing.

Menurut asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu:
-Pandangan Hidup yang berasal dari Agama
-Pandangan Hidup yang berasal dari Ideologi
-Pandangan Hidup yang berasal dari hasil renungan


Hubungan Pandangan Hidup Masyarakat
Pandangan ini didasarkan pada pancasila. Dari sini dapat pula diartikan sebagai pandangan hidup dan menghidupi. Manusia hidup dalam hubungan dengan Tuhannya dan dan dalam perlindunganNya. Serta dalam kebudayaan dan serba hubungan menjadikan dunia dan lingkungan lebih menyenangkan dan menjadikan hidup lebih baik.

Sumber:
https://limitationeye.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-tentang-cita-cita/ 
(http://qamaranik.blogspot.co.id/2015/08/manusia-dan-pandangan-hidup.html) 
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir

Menurut saya pandangan hidup adalah suatu sikap yang dapat mengembangkan pola pikir untuk kedepan nya agar dapat memilah yang baik dan berhasil dalam hal yang ingin di wujudkan .

Saya mempunyai pandangan hidup. pandangan hidup saya ingin menjadi lebih baik lagi kedepan nya dan sukses kedepan nya . 
kelebihan : saya mempunyai skill computer , dan berbisnis kecil kecilan , dan mempunyai skill video editing.
kekurangan : Belum terlalu terampil dalam mengelola bisnis kecil kecilan .
SS
S
M

TUGAS IBD RENUNGAN [PUISI] 1EA25 WILLIAN STEVAN

AKU INGIN


Dalam Hati Saat Pertama Melihatmu
Muncul Rasa Yang Sulit untuk dijelaskan
Diam Tanpa kata ku memikirkan Aku ingin
mencintaimu dengan sederhana dengan 
isyarat yang tak sempat disampaikan
dan Aku ingin Mencitaimu walau kau 
tak akan pernah mungkin membalas
cinta yang entah dari mana munculnya.