MAKALAH
“
PENGANTAR AKUNTANSI 2”

DI
SUSUN OLEH :
Arif Dzaki Purnomo (10217949)
Mohammad Rizky Fajar
(13217709)
Rio Adam (17217207)
Wilian Stevan (16217741)
Wisnu Dwi Putra (16217228)
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2018/2019
Kata pengantar
Dengan
mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat allah SWT. Tuhan yang maha pengasih dan
penyanyang, yang telah memberi kekuatan kepada kita semua sehingga penyerpunaan
buku pedoman makalah telah selesai. Buku pedoman ini merupakan edisi tugas
Buku
pedoman ini penting kaitannya sebagai dasar bagi mahasiswa dalam menyelasaikan
tugasnya. Sedangkan bagi dosen diharapkan mahasiswa dapat memahami materi
tersebut
DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………………………………………………….. ii
Daftar isi ……………………………………………………………………………………… iii
Bab 1 …………………………………………………………………………………………. 1
Waktu penyelesaian ………………………………………………………………………….. 2
Bab 2 …………………………………………………………………………………………. 3
Daftar pustaka ………………………………………………………………………………… 8
BAB 1
PENDAHULUAN
Penulisan makalah dilalukan
oleh mahasiswa program strata 1 (S1) program studi manajemen yang sudah
menyelesaikan 1 semester pada masa studinya. Tujuan dalam penulisan makalah
adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat serta dapat
menuangkan secara sistematis dan terstruktur. Dalam penulisan makalah ini
mahasiswa akan mempresentasikan kepada teman kelasnya. Penulisan makalah ini
untuk mempermudah bagi mahasiswa.
1.1
Tujuan
Penyusunan makalah ini
tujuan sebagi berikut :
a. Membantu melancarkan mahasiswa dalam proses
pembelajaran
b. Menjamin pembelajaran mahasiswa
1.2
Persyaratan Menempuh Penulisan Makalah
Makalah dilaksanakan dengan persyaratan
:
a. Memprogram penulisan makalah pada materi KRS semester
yang berdangkutan
b. Mepresentasikan materi yang di sediakan oleh program
studi
1.3
Prosedur Penyusunan
Makalah disusun dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Menyusun makalah yang telah diberikan oleh dosen yang
bersangkutan
b. Melakukam kegiatan penelitian
c. Melakukan kegiatan komsultasi dengan dosen pembimbing
d. Mencatat proses bimbingan Penulisan Makalah
berdasarkan dosen yang bersangkutan
1.4
Isi Dan Materi
Isi dari Penulisan Makalah
diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
a. Relavan
dengan Program Studi dari mahasiswa yang bersangkutan
b. Mempunyai pokok permasalahn yang jelas
1.5
Waktu Penyelesaian
Makalah harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 (enam)
hari, apabila belum selesai nilai akan berkurang atas persetujuan dosen mata
kuliah tersebut.
BAB II
POKOK
BAHASAN
1. LAPORAN
ARUS KAS : KEGUNAAN DAN BENTUK
Kegunaan
Laporan Arus Kas
Menurut
Hery (2016:88), laporan arus kas di gunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi
kegiatan operasional yang telah berlangsung dan merencanakan aktivitas
investasi dan pembiayaan di masa yang akan datang. Laporan arus kas juga
digunakan oleh kreditor dan investor dalam menilai tingkat liquiditas maupun
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Menurut
Sofyan Syafri Harahap (2015:257)
:”kegunaan laporan arus kas adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan perusahaan meng”generate” kas,
merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada
masalalu
2. Kemungkinan arus kas masuk dan keluar,
arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang
akan datang
3. Informasi bagi investor dan kreditor
untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan
4. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas
ke perusahaan di masa yang akan datang
5. Alasan perbedaan antara laba bersih di
bandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas
6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan
kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu
periode tertentu
3. Manfaat Laporan Arus Kas
Menurut
Hery (2016:87), rincian penerimaan maupun pengeluaran Kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi apapun yang ingin diketahui
mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu tersaji secara ringkas
lewat laporan arus kas. Laporan arus kas juga dapat di gunakan sebagai alat
menganalisis apakah rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan
telah berjalan sebagaimana mestinya.
bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode
langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode
terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode
langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan
arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa
jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak
langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba
bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena
pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas
dengan metode langsung dan metode tidak langsung.
Penggolongan Arus Kas
AKTIVITAS
INVESTASI :
Berhubungan dengan pembelian dan penjualan Aktiva Jangka
Panjang, Investasi Dalam Surat Berharga, Pemberian Pinjaman, Pengumpula Pokok
Pinjaman Dari Pihak Lain.
- Pembelian Perabot Toko (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembelian Alat Pengangkutan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembelian Perlengkapan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Penjualan Tanah (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penjualan Saham (Sumber : Arus Kas Masuk)
AKTIVITAS
KEUANGAN :
Berhubungan dengan bagaimana kas diperoleh untuk membelanjai perusahaan termasuk operasinya.
- Pengeluaran Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Agio Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penarikan Utang Wesel (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Deviden (Penggunaan : Arus Kas Keluar), lihat di Laporan Laba Ditahan
AKTIVITAS OPERASIONAL :
Berhubungan dengan bagaimana kas diperoleh untuk membelanjai perusahaan termasuk operasinya.
- Pengeluaran Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Agio Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penarikan Utang Wesel (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Deviden (Penggunaan : Arus Kas Keluar), lihat di Laporan Laba Ditahan
AKTIVITAS OPERASIONAL :
Berhubungan dengan aktivitas penjualan produk atau jasa dan
berkaitan dengan pendapatan (revenues) dan biaya (expenses) seperti yang
dilaporkan di laporan rugi laba.
- Laba bersih (Sumber : Arus Kas Masuk), lihar di Laporan Rugi
Laba
- Penurunan dalam piutang bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penurunan dalam sediaan barang (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Biaya Penyusutan (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Kenaikan Utang Bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penjualan barang atau jasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan bunga atas piutang (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan Deviden (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan Royalti/Fee/Komisi (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Kenaikan Piutang dagang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Penurunan Utang Dagang / Utang Pajak (Penggunaa : Arus Kas
Keluar)
- Pembelian barang atau jasa (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran gaji / upah (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran pajak (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Bunga atas utang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
penyajian
laporan arus kas yaitu sebagai berikut:
1. Direct method (Metode langsung)
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.
2. Indirect method (Metode tidak langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:
1. Direct method (Metode langsung)
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.
2. Indirect method (Metode tidak langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:
·
Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal)
dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan
jumlah persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi
yang accured seperti piutang dan utang.
·
Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba
rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang
berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi
pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan
antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode
tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus
kas.
Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.
Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.
2. Penyusunan
Laporan arus kas metode tidak langsung
Indirect method (Metode tidak
langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:
·
Pengaruh
transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk
dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan
defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti
piutang dan utang.
·
Pengaruh
perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak
mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan
aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan
investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba
bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut
menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.
Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.
Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.
A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI – Arus Kas dari Aktivitas Operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan dari luar. Arus Kas dari Aktivitas Operasi terutama diperoleh dari
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
antara lain dapat berupa:
· Penerimaan kas dari penjualan barang
dan jasa.
· Penerimaan kas dari royalti, fees,
komisi dan pendapatan lain.
· Pembayaran kas kepada pemasok barang
dan jasa.
· Pembayaran kas kepada karyawan.
· Pembayaran kas atau penerimaan
kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan atau investasi.
· Penerimaan dan pembayaran kas dari
kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan
perdagangan.
· Bunga yang dibayarkan dan bunga
serta dividen yang diterima, diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena
mempengaruhi laba (rugi) bersih.
· Hasil penjualan atau jatuh tempo
atas efek yang diperdagangkan dan kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek
yang diperdagangkan termasuk dalam aktivitas operasi.
· Arus kas yang berkaitan dengan pajak
penghasilan.
Catatan:
Oleh regulator, perusahaan diwajibkan untuk menyajikan arus kas dari aktivitas
operasi dengan menggunakan “metode langsung” (direct method).
B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI – Arus Kas dari Aktivitas Investasi mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus Kas dari Aktivitas
Investasi antara lain dapat berupa:
· Pembayaran kas untuk membeli aset
tetap, aset tak berwujud, dan sset jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan sset tetap yang dibangun sendiri.
· Penerimaan kas dari penjualan tanah,
bangunan dan peralatan, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain.
· Perolehan saham atau instrumen
keuangan perusahaan lain.
· Uang muka dan pinjaman yang
diberikan kepada pihak lain beserta pelunasannya.
· Pembayaran kas sehubungan dengan
futures contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts,
KECUALI bila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
· Hasil penjualan atau jatuh tempo
atas efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
· Kas yang dikeluarkan untuk pembelian
efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
termasuk dalam aktivitas investasi.
C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN – Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas
yang timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi
pendanaan jangka panjang dengan kreditur dan pemegang saham perusahaan. Arus
Kas dari Aktivitas Pendanaan antara lain dapat berupa:
· Penerimaan kas dari emisi saham atau
instrumen modal lainnya.
· Pembayaran kas kepada para pemegang
saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
· Penerimaan kas dari emisi obligasi,
pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
· Pelunasan pinjaman.
· Dividen yang dibayar dapat
diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan
sumber daya keuangan.
· Pembayaran hutang sewa guna usaha.
3.
Penyusunan
Metode Langsung
Direct method
Dalam
metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi
secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan
pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini
melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya
adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya
umumnya mahal.
Sumber
:
4.
Penggunaan
arus kas untuk mengevaluasi perusahaan
Laporan
arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan
setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi
dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi
positif atau negatif.
Karena
laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan
pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk atau keluar, maka
laporan arus kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang
laporan laba rugi. Seperti yang dijelaskan oleh Kieso dan Weygandt (1995:245) bahwa
:
Akuntansi
akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang mendasari perusahaan bersangkutan,
sehingga dengan demikian menghitung laba bersih tidak lagi memberikan indikator
yang diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Demikian pula, karena
laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak yang mencari standar yang lebih
konkrit untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.
Fungsi
dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari perusahaan
pada suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan
pendapatan yang terkait.
KESIMPULAN
Dalam setiap perusahaan barang maupun perusahaan jasa selalu
memiliki siste pencatata atau system akuntansi yang dapat digunakan sebagai
laporan dari semua kegiatan atau operasi perusahaan, oleh sebab itu arus kas
sangat penting bagi setiap perusahaan agar mempermudah kegiatan suatu
perusahaan, dengan adanya arus kas perusahaan dapat menyusun secara sistematis
dan kronologis karena fungsinya untuk memberikan informasi
DAFTAR PUSTAKA
donlowad
https://docs.google.com/document/d/1YQ27C096ngrjlMMDeu0wBQQ3Z0it27Tcy3_e5h9WEqE/edit?usp=sharing