Selasa, 17 Juli 2018

TUGAS MAKALAH AKUNTAN 2


MAKALAH
“ PENGANTAR AKUNTANSI 2”



DI SUSUN OLEH :
Arif Dzaki Purnomo (10217949)
Mohammad Rizky Fajar (13217709)
Rio Adam (17217207)
Wilian Stevan (16217741)
Wisnu Dwi Putra (16217228)





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018/2019

Kata pengantar

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat allah SWT. Tuhan yang maha pengasih dan penyanyang, yang telah memberi kekuatan kepada kita semua sehingga penyerpunaan buku pedoman makalah telah selesai. Buku pedoman ini merupakan edisi tugas

Buku pedoman ini penting kaitannya sebagai dasar bagi mahasiswa dalam menyelasaikan tugasnya. Sedangkan bagi dosen diharapkan mahasiswa dapat memahami materi tersebut



















DAFTAR ISI
Kata pengantar ………………………………………………………………………………..   ii
Daftar isi ………………………………………………………………………………………  iii
Bab 1 ………………………………………………………………………………………….   1
Waktu penyelesaian …………………………………………………………………………..   2
Bab 2 ………………………………………………………………………………………….   3
Daftar pustaka …………………………………………………………………………………  8





















BAB 1
PENDAHULUAN

Penulisan makalah dilalukan oleh mahasiswa program strata 1 (S1) program studi manajemen yang sudah menyelesaikan 1 semester pada masa studinya. Tujuan dalam penulisan makalah adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat serta dapat menuangkan secara sistematis dan terstruktur. Dalam penulisan makalah ini mahasiswa akan mempresentasikan kepada teman kelasnya. Penulisan makalah ini untuk mempermudah bagi mahasiswa.

1.1 Tujuan
Penyusunan makalah ini tujuan sebagi berikut :
            a. Membantu melancarkan mahasiswa dalam proses pembelajaran
            b. Menjamin pembelajaran mahasiswa

1.2 Persyaratan Menempuh Penulisan Makalah
Makalah dilaksanakan dengan persyaratan :
            a. Memprogram penulisan makalah pada materi KRS semester yang berdangkutan
            b. Mepresentasikan materi yang di sediakan oleh program studi
1.3 Prosedur Penyusunan
Makalah disusun dengan prosedur sebagai berikut:
            a. Menyusun makalah yang telah diberikan oleh dosen yang bersangkutan
            b. Melakukam kegiatan penelitian
            c. Melakukan kegiatan komsultasi dengan dosen pembimbing
            d. Mencatat proses bimbingan Penulisan Makalah berdasarkan dosen yang bersangkutan
1.4 Isi Dan Materi
Isi dari Penulisan Makalah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
a. Relavan dengan Program Studi dari mahasiswa yang bersangkutan
            b. Mempunyai pokok permasalahn yang jelas

1.5 Waktu Penyelesaian
Makalah  harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 (enam) hari, apabila belum selesai nilai akan berkurang atas persetujuan dosen mata kuliah tersebut.























BAB II
POKOK BAHASAN
1.      LAPORAN ARUS KAS : KEGUNAAN DAN BENTUK
Kegunaan Laporan Arus Kas
Menurut Hery (2016:88), laporan arus kas di gunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan di masa yang akan datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditor dan investor dalam menilai tingkat liquiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2015:257)  :”kegunaan laporan arus kas adalah sebagai berikut:
1.      Kemampuan perusahaan meng”generate” kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masalalu
2.      Kemungkinan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang
3.      Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan
4.      Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang akan datang
5.      Alasan perbedaan antara laba bersih di bandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas
6.      Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu
3.  Manfaat Laporan Arus Kas                            
Menurut Hery (2016:87), rincian penerimaan maupun pengeluaran Kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi apapun yang ingin diketahui mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas. Laporan arus kas juga dapat di gunakan sebagai alat menganalisis apakah rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan telah berjalan sebagaimana mestinya.
bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.
Penggolongan Arus Kas
AKTIVITAS INVESTASI :
Berhubungan dengan pembelian dan penjualan Aktiva Jangka Panjang, Investasi Dalam Surat Berharga, Pemberian Pinjaman, Pengumpula Pokok Pinjaman Dari Pihak Lain.
- Pembelian Perabot Toko (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembelian Alat Pengangkutan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembelian Perlengkapan (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Penjualan Tanah (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penjualan Saham (Sumber : Arus Kas Masuk)

AKTIVITAS KEUANGAN :
Berhubungan dengan bagaimana kas diperoleh untuk membelanjai perusahaan termasuk operasinya.
- Pengeluaran Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Agio Saham Biasa (Sumber : Arus Kas Masuk) 
- Penarikan Utang Wesel (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Deviden (Penggunaan : Arus Kas Keluar), lihat di Laporan Laba Ditahan


AKTIVITAS OPERASIONAL :
Berhubungan dengan aktivitas penjualan produk atau jasa dan berkaitan dengan pendapatan (revenues) dan biaya (expenses) seperti yang dilaporkan di laporan rugi laba.
- Laba bersih (Sumber : Arus Kas Masuk), lihar di Laporan Rugi Laba
- Penurunan dalam piutang bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penurunan dalam sediaan barang (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Biaya Penyusutan (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Kenaikan Utang Bunga (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penjualan barang atau jasa (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan bunga atas piutang (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan Deviden (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Penerimaan Royalti/Fee/Komisi (Sumber : Arus Kas Masuk)
- Kenaikan Piutang dagang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Penurunan Utang Dagang / Utang Pajak (Penggunaa : Arus Kas Keluar)
- Pembelian barang atau jasa (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran gaji / upah (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran pajak (Penggunaan : Arus Kas Keluar)
- Pembayaran Bunga atas utang (Penggunaan : Arus Kas Keluar)

penyajian laporan arus kas yaitu sebagai berikut:
 1. Direct method (Metode langsung)
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

2. Indirect method (Metode tidak langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:

·         Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.
·         Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.

Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

2.      Penyusunan Laporan arus kas metode tidak langsung
Indirect method (Metode tidak langsung)
Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:

·         Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.
·         Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.

Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.

A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI – Arus Kas dari Aktivitas Operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus Kas dari Aktivitas Operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus Kas dari Aktivitas Operasi antara lain dapat berupa:
· Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
· Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain.
· Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
· Pembayaran kas kepada karyawan.
· Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan atau investasi.
· Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
· Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima, diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba (rugi) bersih.
· Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang diperdagangkan dan kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang diperdagangkan termasuk dalam aktivitas operasi.
· Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan.
Catatan: Oleh regulator, perusahaan diwajibkan untuk menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan “metode langsung” (direct method).
B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI – Arus Kas dari Aktivitas Investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus Kas dari Aktivitas Investasi antara lain dapat berupa:
· Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan sset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan sset tetap yang dibangun sendiri.
· Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain.
· Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
· Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain beserta pelunasannya.
· Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts, KECUALI bila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
· Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
· Kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo termasuk dalam aktivitas investasi.

C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN – Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan kreditur dan pemegang saham perusahaan. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan antara lain dapat berupa:
· Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
· Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
· Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
· Pelunasan pinjaman.
· Dividen yang dibayar dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan.
· Pembayaran hutang sewa guna usaha.

3.      Penyusunan Metode Langsung

Direct method
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal.
Sumber :
4.      Penggunaan arus kas untuk mengevaluasi perusahaan
Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif.
Karena laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk atau keluar, maka laporan arus kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang laporan laba rugi. Seperti yang dijelaskan oleh Kieso dan Weygandt (1995:245) bahwa :
Akuntansi akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang mendasari perusahaan bersangkutan, sehingga dengan demikian menghitung laba bersih tidak lagi memberikan indikator yang diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Demikian pula, karena laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak yang mencari standar yang lebih konkrit untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.
Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari perusahaan pada suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan pendapatan yang terkait.


KESIMPULAN
Dalam setiap perusahaan barang maupun perusahaan jasa selalu memiliki siste pencatata atau system akuntansi yang dapat digunakan sebagai laporan dari semua kegiatan atau operasi perusahaan, oleh sebab itu arus kas sangat penting bagi setiap perusahaan agar mempermudah kegiatan suatu perusahaan, dengan adanya arus kas perusahaan dapat menyusun secara sistematis dan kronologis karena fungsinya untuk memberikan informasi















DAFTAR PUSTAKA


donlowad
https://docs.google.com/document/d/1YQ27C096ngrjlMMDeu0wBQQ3Z0it27Tcy3_e5h9WEqE/edit?usp=sharing

Selasa, 09 Januari 2018

TUGAS IBD "HARAPAN" 1EA25 WILLIAN STEVAN 16217741

Menurut Snyder (Carr, 2004:90), harapan adalah kemampuan untuk merencanakan jalan keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun adanya rintangan, dan menjadikan motivasi sebagai suatu cara dalam mencapai tujuan. Secara umum yang dapat disimpulkan pengertian harapan ialah keadaan mental positif pada seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan pada masa depan.
Harapan yang ditanamkan dalam suatu kehidupan individu memiliki beberapa aspek. Menurut Snyder (2000), komponen-komponen yang terkandung dalam teori harapan yaitu:
a.     Goal

Goal atau tujuan adalah sasaran dari tahapan tindakan mental yang menghasilkan komponen kognitif. Menurut Averill dkk (dalam Snyder, 2000), tujuan menyediakan titik akhir dari tahapan perilaku mental individu. Tujuan harus cukup bernilai agar dapat mencapai pemikiran sadar. Tujuan dapat berupa tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang, namun tujuan harus cukup bernilai untuk mengaktifkan pemikiran yang disadari. Dengan kata lain, tujuan harus memiliki kemungkinan untuk dicapai tetapi juga mengandung beberapa ketidakpastian. Pada suatu akhir dari kontinum kepastian, kepastian yang absolut adalah tujuan dengan tingkat kemungkinan pencapaian 100%, tujuan seperti ini tidak memerlukan harapan. Harapan berkembang dengan baik pada kondisi tujuan yang memiliki tingkat kemungkinan pencapaian sedang.

Lopez, dkk. (2003) menyatakan bahwa tujuan dapat berupa approach- oriented in nature (misalnya sesuatu yang positif yang diharapkan untuk terjadi) atau preventative in nature (misalnya sesuatu yang negatif yang ingin dihentikan agar tidak terjadi lagi). Tujuan juga sangat beragam dilihat dari tingkat kemungkinan untuk mencapainya. Bahkan suatu tujuan yang tampaknya tidak mungkin untuk dicapai pada waktunya akan dapat dicapai dengan perencanaan dan usaha yang lebih keras.
b.     Pathway Thinking

Penjelasan mengenai pathway thinking menurut Snyder, dkk (dalam Lopez, dkk., 2003), seseorang untuk dapat mencapai tujuan maka ia harus memandang dirinya sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan suatu jalur untuk mencapai tujuan. Proses ini yang dinamakan pathway thinking, yang menandakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan suatu jalur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pathway thinking ditandai dengan pernyataan pesan internal yang meyakinkan diri sendiri seperti dirinya akan menemukan cara untuk menyelesaikan suatu masalah.
Menurut Irving, dkk. (dalam Snyder, dkk., 2002), pathway thinking mencakup pemikiran mengenai kemampuan untuk menghasilkan satu atau lebih cara yang berguna untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Beberapa jalur yang dihasilkan akan berguna ketika individu menghadapi hambatan, dan orang yang memiliki harapan yang tinggi merasa dirinya mampu menemukan beberapa jalur alternatif dan umumnya mereka sangat efektif dalam menghasilkan jalur alternatif.

c.      Agency Thinking

Menurut Irving, dkk. (dalam Snyder, dkk., 2002), komponen motivasional pada teori harapan adalah agency, yaitu kapasitas untuk menggunakan suatu jalur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Agency mencerminkan persepsi individu bahwa dia mampu mencapai tujuannya melalui jalur-jalur yang dipikirkannya, agency juga dapat mencerminkan penilaian individu mengenai kemampuannya bertahan ketika menghadapi hambatan dalam mencapai tujuannya. Orang yang memiliki harapan tinggi menggunakan self-talk seperti “Saya dapat melakukan ini” dan “Saya tidak akan berhenti sampai di sini”. Agentic thinking penting dalam semua pemikiran yang berorientasi pada tujuan, namun akan lebih berguna pada saat individu menghadapi hambatan. Ketika individu menghadapi hambatan, agency membantu individu menerapkan motivasi pada jalur alternatif terbaik. Komponen agency dan pathway saling memperkuat satu sama lain sehingga satu sama lain saling mempengaruhi dan dipengaruhi secara berkelanjutan dalam proses pencapaian tujuan.
d.     Kombinasi Pathway Thinking dan Agency Thinking

Menurut teori harapan, komponen pathway thinking dan agency thinking merupakan dua komponen yang diperlukan. Namun, jika salah satunya tidak tercapai, maka kemampuan untuk mempertahankan pencapaian tujuan tidak akan mencukupi. Komponen pathway thinking dan agency thinking merupakan komponen yang saling melengkapi, bersifat timbal balik, dan berkorelasi positif, tetapi bukan merupakan komponen yang sama.

Keadaan tersebut menjadikan teori harapan tersebut spesifik pada kemampuan untuk menghasilkan rencana untuk mencapai tujuan dan kepercayaan pada kemampuan untuk mengimplementasikan tujuan tersebut. Individu yang memiliki kemampuan dalam agency thinking seharusnya disertakan juga dengan pathway thinking. Namun, beberapa individu tidak mengalami hal tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak semua individu yang memiliki agency thinking akan memiliki pathway thinking. Jika individu memiliki keduanya, dapat dikatakan bahwa kedua individu tersebut memiliki harapan tinggi. Hal tersebut disebabkan karena salah satunya tidak cukup untuk membentuk harapan yang tinggi (Snyder, 1994). Menurut Snyder (1994)  ada empat kategori untuk membuat kombinasi pathway thinking dan agency thinking. Kombinasi tersebut adalah pathway thinking dan agency thinking rendah, pathway thinking rendah dan agency thinking tinggi, pathway thinking tinggi dan agency thinking rendah, dan pathway thinking dan agency thinking tinggi.
Individu yang memiliki pathway thinking dan agency thinking rendah hanya memiliki sedikit keyakinan bahwa mereka akan meraih kesuksesan dalam mewujudkan tujuannya. Individu dengan karakteristik seperti ini terkadang juga memiliki masalah, yaitu tidak memiliki tujuan sama sekali. Harapan yang rendah memiliki dampak bagi keseluruhan kehidupan individu. Tanpa keinginan untuk bertindak dan perencanaan, individu dapat mengalami depresi. Perasaan depresi tersebut muncul karena individu berpikir bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan

tujuan mereka. Selain itu, emosi negatif dapat semakin meningkat jika individu tidak memiliki kemampuan untuk mendefinisikan tujuan secara jelas. untuk mengimplementasikan tujuan tersebut.
Individu yang memiliki kemampuan dalam agency thinking seharusnya disertakan juga dengan pathway thinking. Namun, beberapa individu tidak mengalami hal tersebut. Individu dengan agency thinking tinggi dan pathway thinking rendah memiliki keyakinan untuk meraih tujuan yang diinginkan. Namun, individu dengan karakteristik seperti ini memiliki masalah dalam berpikir mengenai cara yang paling berhasil untuk mencapai tujuannya. Jika individu berada terlalu lama dalam keadaan ini, maka individu tersebut dapat mengalami kemarahan atau frustasi. Selanjutnya individu tersebut akan kehilangan agency thinking-nya.
Individu dengan agency thinking rendah dan pathway thinking tinggi merupakan individu yang tidak memiliki energi mental yang cukup untuk mewujudkan rencana yang dimiliki. Individu yang berada dalam keadaan ini akan mengalami burnout. Banyak individu yang memiliki agency thinking rendah terlihat seperti mengerjakan sesuatu yang dapat membuat orang lain terkesan. Namun, individu tersebut sebenarnya tetap berada dalam tahap yang sama.
Individu yang memiliki agency thinking dan pathway thinking tinggi adalah individu yang menyimpan tujuan yang jelas dan memikirkan cara untuk meraih tujuan tersebut di dalam pikiran mereka. Mereka mudah berinteraksi dengan orang lain dan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan hal-hal yang mereka inginkan. Mereka merupakan individu

yang fokus terhadap tujuan serta bebas bergerak dari ide yang satu menuju yang lain untuk mewujudkan tujuan mereka. Individu yang memiliki harapan tinggi memiliki pikiran yang sangat aktif dan memiliki keyakinan bahwa terdapat berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan mereka.
Individu yang memiliki keduanya merupakan contoh individu yang memiliki harapan tinggi. Harapan yang tinggi menyebabkan individu memperoleh berbagai keuntungan ketika menghadapi hal yang sulit. Dalam beberapa situasi kehidupan, langkah individu seringkali dirintangi oleh seseorang atau sesuatu. Namun, individu yang memiliki harapan tinggi dapat memikirkan jalan alternatif menuju tujuan dan langsung diterapkan pada jalan yang terlihat lebih efektif.

Averill  mendeskripsikan harapan sebagai emosi yang diarahkan oleh kognisi dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (J. Lopez, 2009:487). Stotland dan Gottschalk masing- masing mendeskripsikan harapan sebagai keinginan untuk mencapai tujuan, Stotland menekankan hal penting dan kemungkinan dalam mencapai tujuan, sedangkan Gottschalk mendeskripsikan tenaga positif yang mendorong seseorang untuk bekerja melalui keadaan yang sulit .

Menurut Raleigh, harapan memiliki kaitan erat dengan dukungan sosial. Dalam penelitiannya mengenai pasien yang menderita penyakit kronis (Weil, 2000) mengatakan bahwa keluarga dan teman pada umumnya diidentifikasikan sebagai sumber harapan untuk penderita penyakit kronis dalam beberapa aktivitas seperti mengunjungi suatu tempat, mendengarkan, berbicara dan memberikan bantuan secara fisik. Herth mengatakan bahwa mengidentifikasikan pertahanan hubungan peran keluarga sebagai sesuatu yang penting bagi tingkat harapan dan coping. Sebaliknya, kurangnya ikatan sosial diatribusikan sebagai hasil kesehatan yang lebih buruk seperti peningkatan morbidity dan kematian awal. Individu mengekspresikan perasaan tidak berdaya ketika mereka tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain (Weil, 2000).

Menurut saya Harapan adalah keadaan seseorang yang mengiginkan sesuatu / membayangkan suatu kedepan nya yang ingin dituju yang timbul dari dalam jiwa / dorongan hati untuk mencapai harapan nya tersebut .

kelebihan : harapan memotivasi kita untuk mendorong jiwa/hati untuk mencapai harapan yang kita inginkan .
kekurangan : terlalu banyak menghayal , sehingga ingin yang instant saja tanpa usaha .